BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Praktek
Kerja Industri
Setiap siswa
lulusan SMK diharapkan sekali mempunyai
suatu keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh
dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem
Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) agar
setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia usaha sebelum
memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan
hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola
penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana yang diharapkan. Hal
tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk
menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik
bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik
B.
Tujuan Prakerin (Praktik Kerja Industri)
Prakerin yang
dilaksanakan dari tanggal 06 September 2012 sampai dengan 27 November 2012 bertujuan:
a. Meningkatkan
mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi
pendamping.
b. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan,
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
c. Menghasilkan
tamatan yang memiliki sikap dan mental yang baik yang akan menjadi bekal dasar
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
d. Memberikan
pengakuan dan penghargaan atas pengalaman kerja sebagai bagian dari proses
pendidikan.
e. Meningkatkan
efesiensi penyelenggara pendidikan menengah kejuruan melalui pendaya gunaan
sumber pendidikan di dunia usaha.
f. Melatih
untuk biasa hidup mandiri dan dapat bekerja sama dengan baik di dunia usaha.
g. Memperkokoh
link and match antara sekolah dan dunia usaha.
h. Sebagai
syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian sekolah.
i. Menambah wawasan di
dalam dunia kerja.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tempat dan
Waktu Praktek Industri
Tempat pelaksanaan Praktek industri adalah di PT.Musirawas Citraharpindo
Div.E yang beralamat di Jl.Jenderal Sudirman Km.120 Sampit-Pangkalan Bun yang
termasuk dalam Desa Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan.Adapun
waktu pelaksanaannya yaitu pada tanggal 06 September 2012 – 27 November 2012.
B.Tinjauan
Perusahaan
a.Bidang usaha
PT.Musirawas Citraharpindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang
perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit.Pengolahan kelapa sawit yang di
lakukan oleh PT.Musirawas Citraharpindo yaitu hanya sampai dengan setengah jadi
berupa CPO (Cruide Palm Oil).
b.Sejarah
Perusahaan
PT.Musirawas Citraharpindo
merupakan perkebunan dan pabrik pengolah kelapa sawit milik pribadi yang
bersifat komersial,yang terletak di Desa Asam Baru Kecamatan Hanau Kabupaten
Seruyan Kalimantan Tengah.
PT.Musirawas
Citraharpindo adalah perusahaan pribadi yang di miliki
oleh bapak Widjoyo Sujono yang menduduki jabatan sebagai dewan komisaris.Direktur utama perkebunan ini
di pimpin oleh ibu Enny Lukitaning Dyah yang merupakan putri dari bapak Widjoyo
Sujono.Sebelum bergerak dibidang agribisnis beliau merupakan seorang jendral yang
aktif di kesatuan kopassus,setelah
pensiun beliau kemudian bekerjasama dengan koleganya Dr.Aswin untuk mendirikan
perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sebelumnya bernama PT.Daya Labuhan Indah. PT.Daya Labuhan Indah berkembang pesat
menjadi beberapa perusahaan di Sumatra Utara dibawah naungan bendera Asam Jawa
Group. Pada
tahun 90-an terjadi kebakaran di PT. Daya
Labuhan Indah.
PT.Daya
Labuhan Indah seluas kurang lebih
1.300 ha terbakar.Setelah terjadi kebakaran
tersebut beliau bapak Widjoyo Sujono melepas sahamnya dan mencari lokasi
perkebunan
baru di Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatra
Selatan.Akan tetapi
karena terjadi sengketa antara pemilik tanah dengan pemerintah daerah beliaupun mencari lokasi
lahan perkebunan
baru. Setelah melalui proses penelitian kesesuaian lahan dengan survei areal
dan proses perijinan yang berkepanjangan dari
pemerintah setempat,akhirnya beliau mendapatkan lokasi lahan perkebunan yang
sesuai tepatnya terletak di Desa Asam Baru Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah.Perkebunan
tersebut sampai sekarang di kenal dengan nama PT.Musirawas Citraharpindo.
BAB III
LAPORAN KEGIATAN
A.Pelaksanaan
Kegiatan
a.Rawat Piringan Manual (RPM)
Rawat
Piringan Manual (RPM) adalah suatu pekerjaan membersihkan piringan dari sampah
sisa pemanenan maupun gulma-gulma di sekitar pokok sawit yang dimaksudkan agar
mempermudah pengutipan brondolan, pengaplikasian pupuk dan menjaga kondisi buah
tetap bersih saat jatuh kepiringan.
Alat yang digunakan dalam RPM
yaitu garuk dan arit sedangkan untuk ukuran piringan tergantung dari umur
tanaman.Untuk tanaman muda piringannya selebar tajuk daun sedangkan yang dewasa
sekitar 1,6 meter dari pokok sawit.Untuk norma HK (NHK) RPM adalah 1,35 HK/Ha,sedangkan
untuk target menurut RAB adalah 101 pokok/orang.
b.Rawat Gawangan Manual (RGM)
Rawat Gawangan Manual (RGM) adalah item pekerjaan
memotong gulma yang tumbuh di pasar mati agar tidak mengganggu pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kelapa sawit.RGM biasa disebut juga dengan babat
menggunakan alat berupa parang panjang. Untuk norma HK (NHK) RGM adalah 1,75
HK/Ha,sedangkan untuk target menurut RAB adalah
78 pokok/orang.
c.Pembuatan Pasar Pikul Manual
Pembuatan Pasar Pikul Manual
adalah pekerjaan membuat jalan pikul yang berguna untuk memudahkan pengambilan
hasil,pengangkutan hasil ke TPH serta perawatan dan pemantauan perkembangan
tanaman kelapa sawit.Alat yang digunakan dalam pembuatan pasar pikul manual
yaitu cangkul,parang dan dodos.Untuk norma HK (NHK) pembuatan pasar pikul
manual adalah 6 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 100 m/orang.
d.Pemupukan Tandan Kosong (Tankos) dan Solid
Pemupukan Tandan Kosong (Tankos)
dan Solid adalah usaha memperbaiki struktur tanah dengan menggunakan bahan
organik berupa sisa pengolahan kelapa sawit.Dosis untuk 1 tanaman yaitu
kira-kira 300 kg (Tankos) dan 150 kg (Solid).Untuk pengaplikasian kedua bahan
ini sebaiknya jangan bersamaan tetapi bergantian agar hasilnya lebih maksimal.
Pemupukan Tankos dan solid ini sangat dibutuhkan terutama di daerah yang
tanahnya sebagian besar pasir yang
miskin unsur hara. Untuk norma HK (NHK) aplikasi tankos adalah 7,5
HK/Ha,sedangkan untuk aplikasi solid adalah 5,5 HK/Ha.Untuk dua item pekerjaan
ini tidak ada target khusus tetapi menurut kemampuan pekerjanya.
e.Rawat Pasar Pikul Chemist
(RPPC)
Rawat Pasar Pikul Chemist (RPPC)
adalah pekerjaan mengendalikan gulma yang tumbuh di pasar pikul dengan
menggunakan bahan kimia berupa paraquat,metyl.Dosis untuk RPPC adalah paraquat
0,25 l/Ha dan metyl 10 g/Ha (Paraquat 75 cc & metyl 3 g/14 liter air).RPPC
terutama bertujuan untuk memudahkan pengangkutan buah ke TPH dan akses ke dalam
blok.Dalam pengaplikasian RPPC yaitu dengan penyemprotan larutan herbisida. Untuk
norma HK (NHK) RPPC adalah O,25 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah
12 cap/orang.
f.Rawat Gawangan Chemist (RGC)
Rawat Gawangan Chemist (RGC) adalah
pekerjaan pengendalian gulma yang tumbuh di gawangan mati dengan menggunakan
bahan kimia (Herbisida) yaitu paraquat dan metyl.Dosis untuk RGC adalah paraquat
1,5 l/Ha dan metyl 50 g/ha (paraquat 75 cc & metyl 2,5 g/14 liter air).Tujuan
utamanya adalah untuk mengendalikan gulma agar jangan sampai mengganggu
pertumbuhan dan dan perkembangan tanaman kelapa sawit.Pengendalian di sini
berarti tidak di basmi semua karena gulma seperti jenis pakisan juga berguna
untuk menyimpan cadangan air.Untuk norma HK (NHK) RGC adalah 1,5 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB
adalah 12 cap/orang.
g.Rawat Piringan Chemist (RPC)
Rawat Piringan Chemist (RPC)
adalah pekerjaan pengendalian gulma yang tumbuh di piringan dengan menggunakan
bahan kimia (Herbisida) yaitu paraquat dan metyl.Dosis untuk RPC adalah
paraquat 0,48 l/Ha dan metyl 25 g/Ha (paraquat 75 cc & metyl 4 g/14 liter
air).Tujuan utamanya adalah agar tidak menyulitkan pemanen pada saat pengutipan
brondolan.Untuk norma HK (NHK) RPC adalah 0,5 HK/Ha.Sedangkan untuk target
menurut RAB adalah 12 cap/orang.
h.Sensus Pokok Non Produktif
Sensus Pokok Non Produktif adalah
pendataan pokok sawit yang sudah tidak lagi produktif (berbuah).Tanaman kelapa
sawit yang tidak lagi produktif hanya akan menambah biaya perawatan sehingga
harus di tebang(Tumbang) dan semua biaya perawatan di tujukan untuk kelapa
sawit yang produktif saja.Untuk perhitungan HK sensus pokok non produktif
tergantung dengan SPK (Surat Perjanjian Kerja).
i.Panen
Panen
adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen
dari pohonnya dan selanjutnya bersama-sama brondolannya dikumpulkan untuk
diangkut ke pabrik. Panen
pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS)
yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan, mengangkut/membawa buah
dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH
ke pabrik.
Panen merupakan Pekerjaan Utama karena merupakan sumber
pendapatan perusahaan melalui penjualan
Cruide Palm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit (IKS/kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan adalah
mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik sebanyak-banyaknya
dengan cara dan waktu yang tepat.
j.Pemupukan
Pemupukan
adalah pemberian unsur hara kimia buatan pabrik untuk melengkapi atau memenuhi
kebutuhan unsur hara tanaman.Unsur hara yang persediaannya di alam tidak
memadai harus dipenuhi dengan pemupukan.Pemupukan sebaiknya dilakukan pada
waktu curah hujan cukup untuk menghindari terjadinya penguapan pupuk.
Untuk
dosis pemupukan yaitu tergantung jenis pupuk seperti tabel di bawah ini :
No
|
Jenis Pupuk
|
Dosis/pokok (Kg)
|
NHK
|
1.
|
Dolomit
|
|
|
2.
|
MOP
|
|
0,35
|
3.
|
Urea
|
|
|
4.
|
Palmo
|
|
1,00
|
5.
|
Fe DTA
|
|
|
k.Infus Fe dan SO4
Infus Fe dan SO4 adalah pekerjaan memenuhi kebutuhan
unsur hara khususnya pada areal lahan berpasir yang minim unsur
hara.Pengaplikasiannya dengan menggunakan larutan FE dan SO4 yang di masukkan
kedalam wadah (plastik es) kemudian di masukkan (diikat) pada akar aktif.Dengan
ciri-ciri tanaman kelapa sawit yang kekurangan Fe adalah adanya bercak-bercak
kuning pada daun yang bila terlambat penanganannya tanaman tersebut lambat laun
akan patah dan mati. Untuk norma HK (NHK) infus Fe dan SO4 adalah 1,35 HK.Sedangkan untuk target menurut
RAB adalah 101 pohon/orang tetapi untuk jumlah pokok secara tepat tergantung
jumlah tanaman yang kekurangan Fe.
l.Wipping lalang
Wipping lalang adalah pekerjaan
mengendalikan gulma pada tanaman kelapa sawit terutama lalang.Dosis untuk
wipping lalang adalah paraquat 0,25 l/Ha (75 cc/14 liter air).Lalang adalah
salah satu jenis gulma yang sangat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit
pertumbuhannya yang cepat dan dengan
mudah mengambil unsur hara yang terdapat
pada tanaman induk (kelapa sawit).Adapun sesuai kondisi dilapangan dan
efisiensi biaya, maka pelaksanaan aplikasi pengendalian gulma tersebut dengan
cara di semprot (spray). Untuk norma HK (NHK) wipping lalang adalah 0,23 HK/Ha.Sedangkan
untuk target menurut RAB adalah 12 cap/orang.
m.Penimbunan Jalan (latrit)
Penimbunan
jalan (latrit) adalah pekerjaan menimbun jalan dengan latrit (tanah bercampur
batu kecil) agar jalan menjadi lebih mudah dilalui.Pekerjaan ini sangat penting
karena mempengaruhi transportasi dan pengangkutan TBS.
n.Dongkel anak kayu
Dongkel
anak kayu adalah pekerjaan pengendalian berbagai jenis tumbuhan pengganggu
berupa anak kayu dengan dan seedling cara di dongkel sampai dengan
akarnya.Tujuan dari pekerjaan ini adalah agar pertumbuhan tanaman kelapa sawit
maksimal karena unsur hara yang tersedia di tanah tidak di serap oleh tumbuhan
pengganggu.
o.Rawat TPH Manual
Rawat TPH Manual adalah pekerjaan membersihkan TPH dengan
garuk agar bebas dari gulma dan sampah sisa TBS.Tujuan dari pekerjaan ini
adalah untuk menjaga kebersihan TBS dan juga brondolan ketika di letakkan
(disusun) di TPH. Untuk norma HK (NHK) Rawat TPH Manual adalah 0,04 HK/Ha.Sedangkan
untuk target menurut RAB adalah 25 unit/orang.
B.Hasil Kegiatan
PANEN DI PT.MUSIRAWAS CITRAHARPINDO
Tentang panen
Panen pada tanaman kelapa
sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS) yang masak, memungut/
mengutip/ mengumpulkan brondolan, mengangkut/membawa buah dari pohon ke tempat
pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.
Panen merupakan Pekerjaan
Utama karena merupakan sumber pendapatan perusahaan melalui penjualan minyak kelapa sawit (CPO)
dan inti kelapa sawit (IKS/kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan
adalah mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik
se banyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat.
Waktu dan cara pemanenan
buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas
produksi yaitu ekstraksi/rendement, sedangkan
waktu pengiriman buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu
kandungan asam lemak bebas (ALB).Sebagai tolak ukur tingkat produksi adalah jumlah
produksi MKS dan IKS per Ha.Produksi yang maksimal dapat di capai apabila tingkat
losses (kehilangan) dapat di tekan serendah-rendahnya. Dengan demikian
pengertian menaikkan produksi adalah memperkecil losses, sehingga inti
pekerjaan panen adalah memperkecil losses produksi.Sedangkan tujuan dari panen adalah Untuk mendapatkan produksi per hektar (Ha) yang tinggi,biaya yang rendah
dan rendement minyaknya tinggi.
SEPUTAR PANEN
Panen
Panen adalah pengambilan
buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen dari pohonnya dan
selanjutnya bersama-sama brondolannya dikumpulkan untuk diangkut ke pabrik
Kriteria
matang panen
Blok dikatakan siap panen
apabila 40 % dari tanaman dalam blok telah memenuhi kriteria matang pohon,
berat janjang rata-rata 3 kg dan 5 brondolan per janjang. Kriteria matang panen
dipakai adalah apabila dari tandan telah terdapat 5 brondolan lepas alami
per tandan (dijumpai 5 butir brondolan lepas secara alami di piringan).
Kerapatan Panen( penyebaran panen )
Penyebaran panen adalah
tingkat tandan buah matang panen sesuai dengan kriteria matang yang telah
ditentukan oleh perusahaan yang akan dipanen pada luasan tertentu yang diperiksa/
dihitung satu hari sebelum panen.
Atas dasar tingkat
kerapatan tandan buah tersebut dapat ditaksir jumlah produksi esok harinya dari blok/luasan tersebut.Untuk perkiraan jumlah TBS
dipanen pada esok hari, dilakukan pemeriksaan
karapatan panen di lapangan dengan rumus sebagai berikut :
KP
: Luas areal sample (Ha) x Jumlah pokok/Ha
Jumlah buah siap
panen
Dengan rumus tersebut akan ditemukan rata-rata penyebaran
buah siap panen.Hasil rumus tersebut adalah perbandingan jumlah buah siap
panen/pokok (1:perbandingan pokok).
Tujuan mengetahui
kerapatan panen :
1.Untuk mengetahui jumlah pemanen yang dibutuhkan
2.Untuk mengetahui jumlah unit angkutan yang
diperlukan
3.Rencana pengolahan pabrik
Kebutuhan tenaga kerja
panen
Kebutuhan tenaga kerja panen dapat di tentukan dengan
rumus berikut
KT : Luas areal panen x Populasi/Kerapatan
Kapasitas
pemanen (janjang)
Kebutuhan
tenaga kerja panen perlu diperhitungkan agar penggunaan tenaga kerja lebih
efisien.Jika ketersediaan tenaga panen melebihi kebutuhan maka bisa dialihkan
ke boyan (pekerjaan selain panen yang dilakukan oleh pemanen).
Rotasi Panen
Rotasi panen adalah jarak
interval antara satu perlakuan panen dengan panen berikutnya yang dinyatakan
dalan satuan hari.
Rotasi panen erat sekali
hubungannya dengan kecepatan matang buah,perubahan matang buah akan menimbulkan perubahan
terhadap rotasi panen.Rotasi
panen harus tetap terjaga karena rotasi panen sangat berpengaruh terhadap
produktivitas dan rendement CPO.
Rotasi yang terlambat
dapat beresiko terpanen tandan
lewat matang berakibat turunnya rendement minyak & taksasi
produksi tidak tercapai; rotasi yang terundur beresiko terpanen tandan buah mentah berakibat produktivitas
turun & ALB tinggi.
Ancak Panen (kapvled)
Ancak Panen/ kapvled adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari
tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen.Ancak panen diatur sedemikian
rupa supaya saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan berkesinambungan dengan yang
pertama.
Tujuannya adalah :
- Memudahkan
pengawasan
- Mengetahui ancak yang tidak selesai
dipanen
- Perencanaan
pengangkutan hasil
Ancak panen disusun memanjang
dan bersambung sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi.
Sistem ancak panen terbagi menjadi ancak tetap & ancak giring , dapat juga
dilakukan modifikasi setengah ancak giring/ tetap. (ancak giring semi tetap atau ancak tetap semi
giring)
Ancak tetap
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu
untuk dapat diselesaikan pada hari itu juga tanpa ada perpindahan dan ancak tersebut dikerjakan
terus-menerus oleh orang yang sama setiap rotasinya.
Ancak giring
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu
yang dipanen bersama-sama dan bila telah selesai berpindah ke ancak lain / berikutnya yang
ditentukan oleh mandor.
Setengah(semi) ancak giring
Pemanen melaksanakan
sistem ancak tetap semi giring pada tahap pertama
agar supaya suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi selambat-lambatnya jam
09.00 pagi,kemudian diteruskan dengan sistem ancak yang sama seterusnya.
Untuk memilih sistem mana yang ditetapkan, beberapa faktor sebagai pertimbangan :
1. Kondisi areal
2. Jumlah dan keterampilan pemanen.
3. Budaya Kerja Karyawan.
Tenaga panen
Tenaga panen sebaiknya adalah orang-orang yang sudah
terlatih karena resiko di pekerjaan panen sangat tinggi (rawan kecelakaan
kerja).Jika memang tenaga panen yang berpengalaman jumlahnya tidak memadai maka
sebaiknya harus melatih calon pekerja panen antara 2-3 bulan sebelum menjadi
anggota panen tetap (SKU).
Alat pelindung diri
Alat pelindung diri dalam panen antara lain :
·
Helm
·
Sepatu boot
·
Kacamata
Sarana
dan prasarana panen
Tempat
Pengumpulan Hasil (TPH)
Tempat yang disediakan bagi pemanen untuk mengupulkan
hasil panen berupa TBS dan brondolan. Ukuran TPH adalah 4 x 4 meter untuk
TM-1 s/d TM-25 TPH dibuat di setiap 2 (dua) jalan pikul/
4 jalur .
Menjaga tetap bersihnya TBS diangkat dari TPH, maka
setiap beberapa bulan sekali (tergantung rotasi) harus dilakukan
rawat TPH.
Jalan
Panen dan Tangga panen
Menjelang tanaman akan dipanen (pada TBM-3) jalan panen
harus sudah tersedia, posisi jalan panen adalah 2/1 ( pada setiap 2 barisan tanaman terdapat 1
jalan panen). Pada areal dengan topografi tertentu, dibuat tangga-tangga panen
yang berfungsi sebagai jalan panen pada areal dengan kemiringan tertentu.
Titi Panen
Apabila jalan panen melewati parit/ sungai,
maka harus disediakan titi panen. Titi panen dapat terbuat dari kayu mutu baik
atau beton (permanen) dengan ukuran (lebar x tebal) 20 cm x 10
cm, panjangnya tergantung kondisi lebar paret.
Peralatan
panen
Dodos kecil
Dodos kecil di gunakan pada tanaman berumur antara 3-4
tahun dengan ukuran lebar mata 8 cm,lebar
tengah 7 cm,tebal tengah 0,5 cm,tebal pangkal 0,7 cm,diameter gagang dodos 4,5
cm,panjang total 18 cm.
Dodos besar
Dodos besar di gunakan pada tanaman berumur antara 5-8
tahun dengan ukuran lebar mata 14
cm,lebar tengah 12 cm,tebal tegah 0,5 cm,tebal pangkal 0,7 cm,diameter gagang 4,5 cm,pajang total 18 cm.
Pisau egrek
Pisau egrek digunakan pada tanaman berumur lebih dari 9
tahun dengan ukuran panjang pangkal
20 cm,panjang pisau 45 cm,sudut lengkung dihitung pada sumbu 135 derajat.
Angkong
Angkong digunakan untuk mengangkut dan mengeluarkan buah dari dalam ancak
ke TPH.
Kapak
Kapak digunakan untuk memotong
tangkai/gagang/toros TBS yang masih panjang.Ukuran kapak pada umumnya adalah
dengan lebar mata 12
cm,lebar tengah 10 cm,tebal tengah 10 cm,tebal pangkal 1,5 cm,panjang total 18 cm.
Batu asah
Batu asah terdiri atas dua lapis yaitu lapisan kasar dan halus.Fungsi dari batu asah adalah sebagai pengasah dodos,egrek serta kapak.
Gancu
Gancu terbuat dari besi beton berdiameter 1
cm dengan bentuk seperti
tanda baca ( ? ) ,salah satu ujungya runcing ,panjangnya bervariasi.Fungsi dari gancu sendiri adalah untuk bongkar dan muat TBS.
Tangkai dodos
Tangkai dodos dipasang pada lubang dodos yang terbuat dari Kayu keras
bulat,panjang 2-4 meter,diameter kayu 4,5-5,5 cm.
Karung/ember
Digunakan
sebagai tempat/wadah dari brondolan yang ada di piringan (tempat saat mengutip
brondolan).
Tangkai egrek
Tangkai egrek dipasang pada ujung egrek yang berkait
biasanya terbuat dari logam aluminium
yang dirancang khusus dari pipa galvanis dengan diameter 4-5 cm dan tebal 0,25 cm.
Tojok / tombak
Tojok atau tombak umumnya terbuat dari besi beton dengan
diameter 1,5-2 cm,panjang 1-1,5 m,salah
satu ujungnya runcing.Tojok di gunakan
untuk bongkar/muat TBS ke/dari alat transport TBS (umumnya truk).
Garuk
Garuk di
gunakan untuk memudahkan pengutipan brondolan.
Urutan
pekerjaan panen
Potong semua
pelepah rapat dengan batang , tidak boleh ada yang tertinggal menggantung
(sengkleh) dengan ketentuan sebagai berikut
:
-
Panen
awal umur tanaman 3 – 4 tahun, yang dipotong hanya pelepah kering saja.
-
Panen
umur tanaman 5 – 6 tahun, sisakan 3 (tiga) pelepah dibawah buah paling rendah
(songgo tiga).
-
Panen
umur tanaman 7 - 10 tahun, sisakan 2 (dua) pelepah (songgo dua) dan untuk panen
tanaman umur 11 tahun keatas sisakan 1 (satu) pelepah (songgo satu) dari buah
paling rendah.
-
Potong
buah yang masak, sementara biarkan di piringan, jangan dipindahkan ke pasar
rintis potong gagang/toros sependek
mungkin dan jangan sampai
terkena tandan.
-
Susun pelepah di
gawangan mati dengan rapi agar tidak mengganggu proses panen.
-
Pindah
/ maju ke pohon berikutnya.
-
Setelah
selesai memanen 1-2 jalur pemanen
harus mengeluarkan TBS dan mengutip brondolan.Hal ini perlu agar transport buah sudah dapat dimulai
paling lambat jam 09.00
-
Ambil/korek semua brondolan yang tersangkut terselip di ketiak pelepah dan jangan sampai ada TBS yang tidak dikeluarkan ke TPH.
-
Kerani
panen harus secepatnya memeriksa buah di TPH.
-
Pada
saat kerani panen memeriksa & menerima buah sekaligus melakukan grading di TPH
yang tujuannya untuk mengetahui dari awal kualitas buah yang dipanen sebelum dilakukan grading buah
di loading ramp PKS.
Penyusunan TBS di
TPH
-
Tandan
disusun 5 buah
setiap baris (sesuai dengan jumlah buah dan
keadaan TPH) dan menghadap jalan
koleksi
-
Gagang
buah menghadap keatas
-
Gagang
panjang pada
tandan harus dipotong rapat
-
Brondolan
dikumpulkan di dekat susunan buah dan jangan sampai
tercecer kemana-mana.
-
Tulis nomor pemanen
sesuai dengan yang telah di tetapkan.
Pengawas/Mandor Panen berperan
besar dalam baik buruknya proses panen.Jika mandor panen yang aktif mengawasi
pemanen maka akan di peroleh hasil sebagai berikut:
- Semua buah matang normal tidak ada yang tertinggal
di pokok
- Tangkai buah terpotong sependek mungkin
- Tidak ada buah mentah yang diturunkan
- Pelepah dibuang di gawangan mati atau di antar pokok
- Semua buah yang telah diturunkan dari pokokan diangkut ke TPH
- Semua brondolan dikumpulkan dan diangkut ke TPH
Jika semua aspek di
atas sudah terpenuhi maka dengan demikian kegiatan panen yang dilaksanakan akan
mendapatkan hasil yang maksimal atau telah mencapai standar kegiatan panen.
Hal-hal yang menyebabkan losses produksi :
·
Buah matang tidak
di panen
·
Toros matahari
·
Brondolan tidak
terkutip dengan bersih di piringan
·
Buah mentah
terpanen
·
Buah yang sudah di
panen tidak di keluarkan ke TPH
·
Buah/brondolan
jatuh tercecer saat pengangkutan ke pabrik
GRADING
Grading
TBS
Sortasi buah disebut juga grading, dilaksanakan setiap
hari kerja untuk mengetahui kualitas buah yang dipanen. Dilakukan 2 (dua) kali yaitu
di TPH (pada saat penerimaan buah oleh kerani buah di TPH) dan di PKS
(dilaksanakan di loading ramp sebelum buah dimasukkan ke lori).
Tujuan grading buah adalah untuk mengetahui dan memonitor
kualitas hasil
TBS yang dipanen pada hari itu yang berhubungan langsung dengan rendement CPO
dihasilkan dan sebagai peringatan dini terhadap pemanen/ kelompok panen
untuk panen besok harinya.Rendement CPO lebih ditentukan oleh kualitas buah
yang dipanen sesuai tingkat kematangan
buah sehingga sortasi/grading buah
mutlak harus dilaksanakn untuk mendapatkan randement CPO yang tinggi.
Beberapa aspek yang di periksa saat grading adalah :
1.
Tingkat kematangan
2.
Kesegaran buah
3.
Pemotongan toros/gagang
4.
Sampah yang terbawa
saat pengangkutan TBS serta pengutipan brondolan baik sewaktu ke TPH maupun ke
Pabrik.
Grading TPH
Pelaksanaan grading dilakukan di real yang sedang dipanen
(panen hari ini) dan buah sudah diletakkan di TPH (sudah tersusun dengan
brondolan).Dilakukan oleh kerani penerima buah sesaat sebelum di angkut ke dalam truk.
Grading Loading Ramp (PKS)
Sortasi buah di PKS (loading ramp) juga dilakukan setiap
hari (buah dipanen hari ini).Dilaksanakan minimal 30 % dari jumlah buah yang masuk ke
PKS,dipilih secara acak dan di lakukan saat truk menurunkan
TBS.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
- Alat yang digunakan untuk panen adalah egrek/dodos dan perlengkapannya adalah artco/angkong,
ember/karung, gancu, kapak,tojok dan garuk.
- Persiapan panen meliputi persiapan kondisi areal,
penyediaan tenaga kerja, pembagian ancak, dan penyediaan alat.
- Pelaksanaan panen meliputi memotong buah matang,
membuang dan menyusun pelepah pada gawangan mati, mengeluarkan dan
mengumpulkan TBS maupun brondolan ke TPH sampai pengangkutan ke pabrik.
B.SARAN
- Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan panen,
dipersiapkan terlebih dahulu segala peralatan dan perlengkapannya.
- Gunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar
untuk keselamatan kerja
- Saat melakukan kegiatan panen,keaktifan mandor dalam pengawasan sangat penting
sehingga perlu di tingkatkan
- Taati aturan-aturan yang sudah di tetapkan oleh
perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar