Sabtu, 30 November 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Praktek Kerja Industri
Setiap siswa lulusan SMK diharapkan sekali  mempunyai suatu keahlian dan siap kerja karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh dunia usaha/ industri. Oleh karena itu diadakan suatu program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yaitu dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) agar setiap siswa lulusan SMK mempunyai pengalaman dalam dunia usaha sebelum memasuki dunia usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik

B.       Tujuan Prakerin (Praktik Kerja Industri)
Prakerin yang dilaksanakan dari tanggal 06 September 2012 sampai dengan 27 November 2012 bertujuan:
a. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan kejuruan melalui peran serta institusi pendamping.
b. Menghasilkan tamatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
c. Menghasilkan tamatan yang memiliki sikap dan mental yang baik yang akan menjadi bekal dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
d. Memberikan pengakuan dan penghargaan atas pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
e. Meningkatkan efesiensi penyelenggara pendidikan menengah kejuruan melalui pendaya gunaan sumber pendidikan di dunia usaha.
f. Melatih untuk biasa hidup mandiri dan dapat bekerja sama dengan baik di dunia  usaha.
g. Memperkokoh link and match antara sekolah dan dunia usaha.
h. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Nasional dan Ujian sekolah.
i. Menambah wawasan di dalam dunia kerja.

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Tempat dan Waktu Praktek Industri
            Tempat pelaksanaan Praktek industri adalah di PT.Musirawas Citraharpindo Div.E yang beralamat di Jl.Jenderal Sudirman Km.120 Sampit-Pangkalan Bun yang termasuk dalam Desa Asam Baru Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan.Adapun waktu pelaksanaannya yaitu pada tanggal 06 September 2012 – 27 November 2012.
B.Tinjauan Perusahaan
a.Bidang usaha
            PT.Musirawas Citraharpindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit.Pengolahan kelapa sawit yang di lakukan oleh PT.Musirawas Citraharpindo yaitu hanya sampai dengan setengah jadi berupa CPO  (Cruide Palm Oil).
b.Sejarah Perusahaan
                PT.Musirawas Citraharpindo merupakan perkebunan dan pabrik pengolah kelapa sawit milik pribadi yang bersifat komersial,yang terletak di Desa Asam Baru Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah.
            PT.Musirawas Citraharpindo adalah perusahaan pribadi yang di miliki oleh bapak Widjoyo Sujono yang menduduki jabatan sebagai dewan komisaris.Direktur utama perkebunan ini di pimpin oleh ibu Enny Lukitaning Dyah yang merupakan putri dari bapak Widjoyo Sujono.Sebelum bergerak dibidang agribisnis beliau merupakan seorang jendral yang aktif di kesatuan kopassus,setelah pensiun beliau kemudian bekerjasama dengan koleganya Dr.Aswin untuk mendirikan perusahaan perkebunan kelapa sawit yang sebelumnya bernama PT.Daya Labuhan Indah. PT.Daya Labuhan Indah berkembang pesat menjadi beberapa perusahaan di Sumatra Utara dibawah naungan bendera Asam Jawa Group. Pada tahun 90-an terjadi kebakaran di PT. Daya Labuhan Indah.
PT.Daya Labuhan Indah seluas kurang lebih 1.300 ha terbakar.Setelah terjadi kebakaran tersebut beliau bapak Widjoyo Sujono melepas sahamnya dan mencari lokasi perkebunan baru di Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatra Selatan.Akan tetapi karena terjadi sengketa antara pemilik tanah dengan pemerintah daerah beliaupun mencari lokasi lahan perkebunan baru. Setelah melalui proses penelitian kesesuaian lahan dengan survei areal dan proses perijinan yang berkepanjangan dari pemerintah setempat,akhirnya beliau mendapatkan lokasi lahan perkebunan yang sesuai tepatnya terletak di Desa Asam Baru Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan Kalimantan Tengah.Perkebunan tersebut sampai sekarang di kenal dengan nama PT.Musirawas Citraharpindo.

BAB III
LAPORAN KEGIATAN

A.Pelaksanaan Kegiatan
a.Rawat Piringan Manual (RPM)
            Rawat Piringan Manual (RPM) adalah suatu pekerjaan membersihkan piringan dari sampah sisa pemanenan maupun gulma-gulma di sekitar pokok sawit yang dimaksudkan agar mempermudah pengutipan brondolan, pengaplikasian pupuk dan menjaga kondisi buah tetap bersih saat jatuh kepiringan.
Alat yang digunakan dalam RPM yaitu garuk dan arit sedangkan untuk ukuran piringan tergantung dari umur tanaman.Untuk tanaman muda piringannya selebar tajuk daun sedangkan yang dewasa sekitar 1,6 meter dari pokok sawit.Untuk norma HK (NHK) RPM adalah 1,35 HK/Ha,sedangkan untuk target menurut RAB adalah 101 pokok/orang.
b.Rawat Gawangan Manual (RGM)
            Rawat Gawangan Manual (RGM) adalah item pekerjaan memotong gulma yang tumbuh di pasar mati agar tidak mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman kelapa sawit.RGM biasa disebut juga dengan babat menggunakan alat berupa parang panjang. Untuk norma HK (NHK) RGM adalah 1,75 HK/Ha,sedangkan untuk target menurut RAB adalah  78 pokok/orang.
c.Pembuatan Pasar Pikul Manual
             Pembuatan Pasar Pikul Manual adalah pekerjaan membuat jalan pikul yang berguna untuk memudahkan pengambilan hasil,pengangkutan hasil ke TPH serta perawatan dan pemantauan perkembangan tanaman kelapa sawit.Alat yang digunakan dalam pembuatan pasar pikul manual yaitu cangkul,parang dan dodos.Untuk norma HK (NHK) pembuatan pasar pikul manual adalah 6 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 100 m/orang.
d.Pemupukan Tandan Kosong (Tankos) dan Solid
             Pemupukan Tandan Kosong (Tankos) dan Solid adalah usaha memperbaiki struktur tanah dengan menggunakan bahan organik berupa sisa pengolahan kelapa sawit.Dosis untuk 1 tanaman yaitu kira-kira 300 kg (Tankos) dan 150 kg (Solid).Untuk pengaplikasian kedua bahan ini sebaiknya jangan bersamaan tetapi bergantian agar hasilnya lebih maksimal.
Pemupukan Tankos dan solid  ini sangat dibutuhkan terutama di daerah yang tanahnya sebagian besar pasir  yang miskin unsur hara. Untuk norma HK (NHK) aplikasi tankos adalah 7,5 HK/Ha,sedangkan untuk aplikasi solid adalah 5,5 HK/Ha.Untuk dua item pekerjaan ini tidak ada target khusus tetapi menurut kemampuan pekerjanya.
e.Rawat Pasar Pikul Chemist (RPPC)
             Rawat Pasar Pikul Chemist (RPPC) adalah pekerjaan mengendalikan gulma yang tumbuh di pasar pikul dengan menggunakan bahan kimia berupa paraquat,metyl.Dosis untuk RPPC adalah paraquat 0,25 l/Ha dan metyl 10 g/Ha (Paraquat 75 cc & metyl 3 g/14 liter air).RPPC terutama bertujuan untuk memudahkan pengangkutan buah ke TPH dan akses ke dalam blok.Dalam pengaplikasian RPPC yaitu dengan penyemprotan larutan herbisida. Untuk norma HK (NHK) RPPC adalah O,25 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 12 cap/orang.
f.Rawat Gawangan Chemist (RGC)
            Rawat Gawangan Chemist (RGC) adalah pekerjaan pengendalian gulma yang tumbuh di gawangan mati dengan menggunakan bahan kimia (Herbisida) yaitu paraquat dan metyl.Dosis untuk RGC adalah paraquat 1,5 l/Ha dan metyl 50 g/ha (paraquat 75 cc & metyl 2,5 g/14 liter air).Tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan gulma agar jangan sampai mengganggu pertumbuhan dan dan perkembangan tanaman kelapa sawit.Pengendalian di sini berarti tidak di basmi semua karena gulma seperti jenis pakisan juga berguna untuk menyimpan cadangan air.Untuk norma HK (NHK) RGC adalah  1,5 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 12 cap/orang.
g.Rawat Piringan Chemist (RPC)
             Rawat Piringan Chemist (RPC) adalah pekerjaan pengendalian gulma yang tumbuh di piringan dengan menggunakan bahan kimia (Herbisida) yaitu paraquat dan metyl.Dosis untuk RPC adalah paraquat 0,48 l/Ha dan metyl 25 g/Ha (paraquat 75 cc & metyl 4 g/14 liter air).Tujuan utamanya adalah agar tidak menyulitkan pemanen pada saat pengutipan brondolan.Untuk norma HK (NHK) RPC adalah 0,5 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 12 cap/orang.
h.Sensus Pokok Non Produktif
             Sensus Pokok Non Produktif adalah pendataan pokok sawit yang sudah tidak lagi produktif (berbuah).Tanaman kelapa sawit yang tidak lagi produktif hanya akan menambah biaya perawatan sehingga harus di tebang(Tumbang) dan semua biaya perawatan di tujukan untuk kelapa sawit yang produktif saja.Untuk perhitungan HK sensus pokok non produktif tergantung dengan SPK (Surat Perjanjian Kerja).
i.Panen
           Panen adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen dari pohonnya dan selanjutnya bersama-sama brondolannya dikumpulkan untuk diangkut ke pabrik. Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS) yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan, mengangkut/membawa buah dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.
Panen merupakan Pekerjaan Utama karena merupakan sumber pendapatan perusahaan  melalui penjualan Cruide Palm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit (IKS/kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan adalah mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik sebanyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat.
j.Pemupukan
            Pemupukan adalah pemberian unsur hara kimia buatan pabrik untuk melengkapi atau memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman.Unsur hara yang persediaannya di alam tidak memadai harus dipenuhi dengan pemupukan.Pemupukan sebaiknya dilakukan pada waktu curah hujan cukup untuk menghindari terjadinya penguapan pupuk.
            Untuk dosis pemupukan yaitu tergantung jenis pupuk seperti tabel di bawah ini :
No
Jenis Pupuk
Dosis/pokok (Kg)
NHK
1.       
Dolomit


2.       
MOP

0,35
3.       
Urea


4.       
Palmo

1,00
5.       
Fe DTA


                                                                                                            
k.Infus Fe dan SO4
            Infus Fe dan SO4 adalah pekerjaan memenuhi kebutuhan unsur hara khususnya pada areal lahan berpasir yang minim unsur hara.Pengaplikasiannya dengan menggunakan larutan FE dan SO4 yang di masukkan kedalam wadah (plastik es) kemudian di masukkan (diikat) pada akar aktif.Dengan ciri-ciri tanaman kelapa sawit yang kekurangan Fe adalah adanya bercak-bercak kuning pada daun yang bila terlambat penanganannya tanaman tersebut lambat laun akan patah dan mati. Untuk norma HK (NHK) infus Fe dan SO4  adalah 1,35 HK.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 101 pohon/orang tetapi untuk jumlah pokok secara tepat tergantung jumlah tanaman yang kekurangan Fe.
l.Wipping lalang
Wipping lalang adalah pekerjaan mengendalikan gulma pada tanaman kelapa sawit terutama lalang.Dosis untuk wipping lalang adalah paraquat 0,25 l/Ha (75 cc/14 liter air).Lalang adalah salah satu jenis gulma yang sangat mengganggu pertumbuhan tanaman kelapa sawit pertumbuhannya yang  cepat dan dengan mudah mengambil unsur hara  yang terdapat pada tanaman induk (kelapa sawit).Adapun sesuai kondisi dilapangan dan efisiensi biaya, maka pelaksanaan aplikasi pengendalian gulma tersebut dengan cara di semprot (spray). Untuk norma HK (NHK) wipping lalang adalah 0,23 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 12 cap/orang.

m.Penimbunan Jalan (latrit)
            Penimbunan jalan (latrit) adalah pekerjaan menimbun jalan dengan latrit (tanah bercampur batu kecil) agar jalan menjadi lebih mudah dilalui.Pekerjaan ini sangat penting karena mempengaruhi transportasi dan pengangkutan TBS.
n.Dongkel anak kayu
            Dongkel anak kayu adalah pekerjaan pengendalian berbagai jenis tumbuhan pengganggu berupa anak kayu dengan dan seedling cara di dongkel sampai dengan akarnya.Tujuan dari pekerjaan ini adalah agar pertumbuhan tanaman kelapa sawit maksimal karena unsur hara yang tersedia di tanah tidak di serap oleh tumbuhan pengganggu.
o.Rawat TPH Manual
            Rawat TPH Manual adalah pekerjaan membersihkan TPH dengan garuk agar bebas dari gulma dan sampah sisa TBS.Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menjaga kebersihan TBS dan juga brondolan ketika di letakkan (disusun) di TPH. Untuk norma HK (NHK) Rawat TPH Manual adalah 0,04 HK/Ha.Sedangkan untuk target menurut RAB adalah 25 unit/orang.


B.Hasil Kegiatan
PANEN DI PT.MUSIRAWAS CITRAHARPINDO
Tentang panen
Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS) yang masak, memungut/ mengutip/ mengumpulkan brondolan, mengangkut/membawa buah dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta pengangkutan buah dari TPH ke pabrik.
Panen merupakan Pekerjaan Utama karena merupakan sumber pendapatan perusahaan  melalui penjualan minyak kelapa sawit (CPO) dan inti kelapa sawit (IKS/kernel). Oleh karena itu tugas utama personil dilapangan adalah mengambil buah (TBS) dari pohon kelapa sawit dan mengantarnya ke pabik se banyak-banyaknya dengan cara dan waktu yang tepat.
Waktu dan cara pemanenan buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu ekstraksi/rendement, sedangkan waktu pengiriman buah yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi yaitu kandungan asam lemak bebas (ALB).Sebagai tolak ukur tingkat produksi adalah jumlah produksi MKS dan IKS per Ha.Produksi yang maksimal dapat di capai apabila tingkat losses (kehilangan) dapat di tekan serendah-rendahnya. Dengan demikian pengertian menaikkan produksi adalah memperkecil losses, sehingga inti pekerjaan panen adalah memperkecil losses produksi.Sedangkan tujuan dari panen adalah Untuk mendapatkan produksi per hektar (Ha) yang tinggi,biaya yang rendah dan rendement minyaknya tinggi.
SEPUTAR PANEN
Panen
Panen adalah pengambilan buah kelapa sawit yang telah memenuhi kriteria matang panen dari pohonnya dan selanjutnya bersama-sama brondolannya dikumpulkan untuk diangkut ke pabrik
Kriteria matang panen
            Blok dikatakan siap panen apabila 40 % dari tanaman dalam blok telah memenuhi kriteria matang pohon, berat janjang rata-rata 3 kg dan 5 brondolan per janjang. Kriteria matang panen dipakai adalah apabila dari tandan telah terdapat 5 brondolan lepas alami per tandan (dijumpai 5 butir brondolan lepas secara alami di piringan).
Kerapatan Panen( penyebaran panen )
Penyebaran panen adalah tingkat tandan buah matang panen sesuai dengan kriteria matang yang telah ditentukan oleh perusahaan yang akan dipanen pada luasan tertentu yang diperiksa/ dihitung satu hari sebelum panen.
Atas dasar tingkat kerapatan tandan buah tersebut dapat ditaksir jumlah produksi esok harinya dari blok/luasan tersebut.Untuk perkiraan  jumlah TBS dipanen pada esok hari, dilakukan pemeriksaan karapatan panen di lapangan dengan rumus sebagai berikut :
            KP : Luas areal sample (Ha) x Jumlah pokok/Ha
                            Jumlah buah siap panen
            Dengan rumus tersebut akan ditemukan rata-rata penyebaran buah siap panen.Hasil rumus tersebut adalah perbandingan jumlah buah siap panen/pokok (1:perbandingan pokok).
Tujuan mengetahui kerapatan panen :
1.Untuk mengetahui jumlah pemanen yang dibutuhkan
2.Untuk mengetahui jumlah unit angkutan yang diperlukan
3.Rencana pengolahan pabrik
Kebutuhan tenaga kerja panen
            Kebutuhan tenaga kerja panen dapat di tentukan dengan rumus berikut
            KT : Luas areal panen x Populasi/Kerapatan
                        Kapasitas pemanen (janjang)
            Kebutuhan tenaga kerja panen perlu diperhitungkan agar penggunaan tenaga kerja lebih efisien.Jika ketersediaan tenaga panen melebihi kebutuhan maka bisa dialihkan ke boyan (pekerjaan selain panen yang dilakukan oleh pemanen).
Rotasi Panen
Rotasi panen adalah jarak interval antara satu perlakuan panen dengan panen berikutnya yang dinyatakan dalan satuan hari.
Rotasi panen erat sekali hubungannya dengan kecepatan matang buah,perubahan matang buah akan menimbulkan perubahan terhadap rotasi panen.Rotasi panen harus tetap terjaga karena rotasi panen sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan rendement CPO.
Rotasi yang terlambat dapat beresiko terpanen tandan lewat matang berakibat turunnya rendement minyak & taksasi produksi tidak tercapai; rotasi yang terundur beresiko terpanen tandan buah mentah berakibat produktivitas turun & ALB tinggi.
Ancak Panen (kapvled)
Ancak Panen/ kapvled  adalah pembagian areal panen atau ancak panen harian yang dipanen pada hari-hari tertentu yang disesuaikan berdasarkan rotasi panen.Ancak panen diatur sedemikian rupa supaya saling berhubungan satu dengan yang lainnya, sehingga ancak panen terakhir akan berkesinambungan dengan yang pertama.
Tujuannya adalah :
  1. Memudahkan pengawasan
  2. Mengetahui ancak yang tidak selesai dipanen
  3. Perencanaan pengangkutan hasil
Ancak panen disusun memanjang dan bersambung sedemikian rupa mengikuti jalan transportasi.
Sistem ancak panen terbagi menjadi ancak tetap & ancak giring , dapat juga dilakukan modifikasi setengah ancak giring/ tetap. (ancak giring semi tetap atau ancak tetap semi giring)
Ancak tetap
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu untuk dapat diselesaikan pada hari itu juga tanpa ada perpindahan dan ancak tersebut dikerjakan terus-menerus oleh orang yang sama setiap rotasinya.
Ancak giring
Pemanen diberi ancak dengan luas tertentu yang dipanen bersama-sama dan bila telah selesai berpindah ke ancak lain / berikutnya yang ditentukan oleh mandor.
Setengah(semi) ancak giring
Pemanen melaksanakan sistem ancak tetap semi giring pada tahap pertama agar supaya suplai buah ke pabrik sudah dapat terpenuhi selambat-lambatnya jam 09.00 pagi,kemudian diteruskan dengan sistem ancak yang sama seterusnya.
Untuk memilih sistem mana yang ditetapkan, beberapa faktor sebagai pertimbangan :
1. Kondisi areal
2. Jumlah dan keterampilan pemanen.
3. Budaya Kerja Karyawan.

Tenaga panen
                Tenaga panen sebaiknya adalah orang-orang yang sudah terlatih karena resiko di pekerjaan panen sangat tinggi (rawan kecelakaan kerja).Jika memang tenaga panen yang berpengalaman jumlahnya tidak memadai maka sebaiknya harus melatih calon pekerja panen antara 2-3 bulan sebelum menjadi anggota panen tetap (SKU).
Alat pelindung diri
            Alat pelindung diri dalam panen antara lain :
·         Helm
·         Sepatu boot
·         Kacamata




Sarana dan prasarana panen
Tempat Pengumpulan Hasil (TPH)
Tempat yang disediakan bagi pemanen untuk mengupulkan hasil panen berupa TBS dan brondolan. Ukuran TPH adalah 4 x 4 meter untuk TM-1 s/d TM-25 TPH dibuat di setiap 2 (dua) jalan pikul/ 4 jalur .
Menjaga tetap bersihnya TBS diangkat dari TPH, maka setiap beberapa bulan sekali (tergantung rotasi) harus dilakukan rawat TPH.
Jalan Panen dan Tangga panen
Menjelang tanaman akan dipanen (pada TBM-3) jalan panen harus sudah tersedia, posisi jalan panen adalah 2/1  ( pada setiap 2 barisan tanaman terdapat 1 jalan panen). Pada areal dengan topografi tertentu, dibuat tangga-tangga panen yang berfungsi sebagai jalan panen pada areal dengan kemiringan tertentu.
Titi Panen
Apabila jalan panen melewati parit/ sungai, maka harus disediakan titi panen. Titi panen dapat terbuat dari kayu mutu baik atau beton (permanen) dengan ukuran (lebar x tebal) 20 cm x 10 cm, panjangnya tergantung kondisi lebar paret.
Peralatan panen
Dodos kecil
Dodos kecil di gunakan pada tanaman berumur antara 3-4 tahun dengan ukuran lebar mata 8 cm,lebar tengah 7 cm,tebal tengah 0,5 cm,tebal pangkal 0,7 cm,diameter gagang dodos 4,5 cm,panjang total 18 cm.
Dodos besar
Dodos besar di gunakan pada tanaman berumur antara 5-8 tahun dengan ukuran lebar mata 14 cm,lebar tengah 12 cm,tebal tegah 0,5 cm,tebal pangkal 0,7 cm,diameter gagang 4,5 cm,pajang total 18 cm.
Pisau egrek
Pisau egrek digunakan pada tanaman berumur lebih dari 9 tahun dengan ukuran panjang pangkal 20 cm,panjang pisau 45 cm,sudut lengkung dihitung pada sumbu 135 derajat.
Angkong
Angkong digunakan untuk mengangkut dan mengeluarkan buah dari dalam ancak ke TPH.
Kapak
Kapak digunakan untuk memotong tangkai/gagang/toros TBS yang masih panjang.Ukuran kapak pada umumnya adalah dengan lebar mata 12 cm,lebar tengah 10 cm,tebal tengah 10 cm,tebal pangkal 1,5 cm,panjang total 18 cm.
Batu asah
Batu asah terdiri atas dua lapis yaitu lapisan kasar dan halus.Fungsi dari batu asah adalah sebagai pengasah dodos,egrek serta kapak.
Gancu
Gancu terbuat dari besi beton berdiameter 1 cm dengan bentuk seperti tanda baca ( ? ) ,salah satu ujungya runcing ,panjangnya bervariasi.Fungsi dari gancu sendiri adalah untuk bongkar dan muat TBS.
Tangkai dodos
Tangkai dodos dipasang pada lubang dodos yang terbuat dari Kayu keras bulat,panjang 2-4 meter,diameter kayu 4,5-5,5  cm.
Karung/ember
            Digunakan sebagai tempat/wadah dari brondolan yang ada di piringan (tempat saat mengutip brondolan).
Tangkai egrek
Tangkai egrek dipasang pada ujung egrek yang berkait biasanya terbuat dari logam aluminium yang dirancang khusus dari pipa galvanis dengan diameter 4-5 cm dan tebal 0,25 cm.
Tojok / tombak              
Tojok atau tombak umumnya terbuat dari besi beton dengan diameter 1,5-2 cm,panjang 1-1,5 m,salah satu ujungnya runcing.Tojok di gunakan untuk bongkar/muat TBS ke/dari alat transport TBS (umumnya truk).
Garuk
            Garuk di gunakan untuk memudahkan pengutipan brondolan.
Urutan pekerjaan panen
Potong semua pelepah rapat dengan batang , tidak boleh ada yang tertinggal menggantung (sengkleh) dengan ketentuan sebagai berikut  :
-          Panen awal umur tanaman 3 – 4 tahun, yang dipotong hanya pelepah kering saja.
-          Panen umur tanaman 5 – 6 tahun, sisakan 3 (tiga) pelepah dibawah buah paling rendah (songgo tiga).
-          Panen umur tanaman 7 - 10 tahun, sisakan 2 (dua) pelepah (songgo dua) dan untuk panen tanaman umur 11 tahun keatas sisakan 1 (satu) pelepah (songgo satu) dari buah paling rendah.
-          Potong buah yang masak, sementara biarkan di piringan, jangan dipindahkan ke pasar rintis potong gagang/toros sependek mungkin dan jangan sampai terkena tandan.
-          Susun pelepah di gawangan mati dengan rapi agar tidak mengganggu proses panen.
-          Pindah / maju ke pohon berikutnya.
-          Setelah selesai memanen 1-2 jalur pemanen harus mengeluarkan TBS dan mengutip brondolan.Hal ini perlu agar transport buah sudah dapat dimulai paling lambat jam 09.00
-          Ambil/korek semua brondolan yang tersangkut  terselip di ketiak pelepah dan jangan sampai ada TBS yang tidak dikeluarkan ke TPH.
-          Kerani panen harus secepatnya memeriksa buah di TPH.
-          Pada saat kerani panen memeriksa & menerima buah sekaligus melakukan grading di TPH yang tujuannya untuk mengetahui dari awal kualitas buah yang dipanen sebelum dilakukan grading buah di loading ramp PKS.
Penyusunan TBS  di TPH
-          Tandan disusun 5 buah setiap baris (sesuai dengan jumlah buah dan keadaan TPH) dan menghadap jalan koleksi
-          Gagang buah menghadap keatas
-          Gagang panjang pada tandan harus dipotong rapat
-          Brondolan dikumpulkan di dekat susunan buah dan jangan sampai tercecer kemana-mana.
-          Tulis nomor pemanen sesuai dengan yang telah di tetapkan.

Pengawas/Mandor Panen berperan besar dalam baik buruknya proses panen.Jika mandor panen yang aktif mengawasi pemanen maka akan di peroleh hasil sebagai berikut:
  1. Semua buah matang normal tidak ada yang tertinggal di pokok
  2. Tangkai buah terpotong sependek mungkin
  3. Tidak ada buah mentah yang diturunkan
  4. Pelepah dibuang di gawangan mati atau di antar pokok
  5. Semua buah yang telah diturunkan dari pokokan diangkut ke TPH
  6. Semua brondolan dikumpulkan dan diangkut ke TPH
Jika semua aspek di atas sudah terpenuhi maka dengan demikian kegiatan panen yang dilaksanakan akan mendapatkan hasil yang maksimal atau telah mencapai standar kegiatan panen.
Hal-hal yang menyebabkan losses produksi :
·         Buah matang tidak di panen
·         Toros matahari
·         Brondolan tidak terkutip dengan bersih di piringan
·         Buah mentah terpanen
·         Buah yang sudah di panen tidak di keluarkan ke TPH
·         Buah/brondolan jatuh tercecer saat pengangkutan ke pabrik

GRADING
Grading TBS
Sortasi buah disebut juga grading, dilaksanakan setiap hari kerja untuk mengetahui kualitas buah yang dipanen. Dilakukan 2 (dua) kali yaitu di TPH (pada saat penerimaan buah oleh kerani buah di TPH) dan di PKS (dilaksanakan di loading ramp sebelum buah dimasukkan ke lori).
Tujuan grading buah adalah untuk mengetahui dan memonitor kualitas hasil TBS yang dipanen pada hari itu yang berhubungan langsung dengan rendement CPO dihasilkan dan sebagai peringatan dini terhadap pemanen/ kelompok panen untuk panen besok harinya.Rendement CPO lebih ditentukan oleh kualitas buah yang dipanen sesuai tingkat kematangan buah sehingga sortasi/grading buah mutlak harus dilaksanakn untuk mendapatkan randement CPO yang tinggi.
Beberapa aspek yang di periksa saat grading adalah :
1.      Tingkat kematangan
2.      Kesegaran buah
3.      Pemotongan toros/gagang
4.      Sampah yang terbawa saat pengangkutan TBS serta pengutipan brondolan baik sewaktu ke TPH maupun ke Pabrik.
Grading TPH
Pelaksanaan grading dilakukan di real yang sedang dipanen (panen hari ini) dan buah sudah diletakkan di TPH (sudah tersusun dengan brondolan).Dilakukan oleh kerani penerima buah sesaat sebelum di angkut ke dalam truk.
Grading Loading Ramp (PKS)
Sortasi buah di PKS (loading ramp) juga dilakukan setiap hari (buah dipanen hari ini).Dilaksanakan minimal 30 % dari jumlah buah yang masuk ke PKS,dipilih secara acak dan di lakukan saat truk menurunkan TBS.









BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.KESIMPULAN
  1. Alat yang digunakan untuk panen adalah egrek/dodos dan perlengkapannya adalah artco/angkong, ember/karung, gancu, kapak,tojok dan garuk.
  2. Persiapan panen meliputi persiapan kondisi areal, penyediaan tenaga kerja, pembagian ancak, dan penyediaan alat.
  3. Pelaksanaan panen meliputi memotong buah matang, membuang dan menyusun pelepah pada gawangan mati, mengeluarkan dan mengumpulkan TBS maupun brondolan ke TPH sampai pengangkutan ke pabrik.
B.SARAN
  1. Sebaiknya sebelum melaksanakan kegiatan panen, dipersiapkan terlebih dahulu segala peralatan dan perlengkapannya.
  2. Gunakan alat pelindung diri dengan baik dan benar untuk keselamatan kerja
  3. Saat melakukan kegiatan panen,keaktifan mandor dalam pengawasan sangat penting sehingga perlu di tingkatkan
  4. Taati aturan-aturan yang sudah di tetapkan oleh perusahaan